Rating Kapasitas Baterai: 3 Ukuran Dan Ulasan
Rating kapasitas baterai adalah salah satu parameter penting yang digunakan untuk menilai seberapa lama sebuah baterai dapat menyediakan daya untuk perangkat elektronik. Kapasitas baterai umumnya dinyatakan dalam satuan ampere-jam (Ah) atau milliampere-jam (mAh), yang menunjukkan jumlah total muatan listrik yang dapat disimpan oleh baterai. Semakin tinggi kapasitasnya, semakin lama baterai tersebut dapat bertahan sebelum perlu diisi ulang.
Pemahaman mengenai rating kapasitas baterai sangat penting, terutama dalam berbagai aplikasi seperti ponsel pintar, laptop, kendaraan listrik, hingga alat-alat medis. Kapasitas yang sesuai dengan kebutuhan akan memastikan perangkat dapat beroperasi dalam durasi yang diharapkan, tanpa gangguan akibat kehabisan daya secara tiba-tiba.
Selain itu, faktor-faktor seperti jenis baterai, siklus pengisian daya, suhu operasional, dan efisiensi energi dari perangkat yang digunakan juga mempengaruhi performa baterai secara keseluruhan. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi lebih lanjut tentang cara memahami dan menghitung rating kapasitas baterai, serta faktor-faktor yang memengaruhi ketahanan dan efisiensinya dalam penggunaan sehari-hari.
Rating Kapasitas Baterai
Baterai menyimpan energi sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan oleh mesin. Rating kapasitas baterai menunjukan jumlah listrik yang dapat disimpan dan disalurkan ke masing-masing sistem pada kendaraan. Besar kecilnya kapasitas baterai dipengaruhi oleh ukuran plat, jumlah plat, jumlah sel, dan jumlah elektrolit baterai. Terdapat 3 ukuran yang digunakan untuk menunjukan rating kapasitas baterai yaitu
1. Cranking Current Ampere
Bahan plat, jumlah, dan ukuran (luas permukaan singgung pada plat) akan sangat menentukan rating kapasitas baterai. Nilai CCA dari suatu baterai adalah arus (A) dari baterai yang sudah diisi penuh sehingga dapat memberikan arus untuk 30 second pada suhu 18 derajat celcius dan tetap menjaga agar tegangan setial elemen 1.2 V atau lebih. Standard ini dinamakan SAE Cranking Current atau Cold Cranking Current.
2. Reserve Capasity
Reserve Capacity atau yang lebih sering disebut dengan kapasitas layanan merupakan banyaknya waktu yang dibutuhkan (menit) dalam kondisi penuh dapat memberikan arus sebesar 25 A pada suhu 27 derajat celcius. Tegangan tiap sel tidak boleh turun kurang dari 1.75 V.
3. Ampere Hour Capacity
Rating kapasitas baterai merupakan banyaknya arus ketika baterai dalam kondisi penuh bisa menghasilkan arus selama 20 jam pada 27 derajat Celsius, tanpa terjadi penurunan tegangan tiap elemen dibawah 1.75 volt. Ampere Hour Capacity dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:
AH= Ampere x Hours
JIS mendefinisikan bahwa kapasitas baterai merupakan sejumlah listrik yang dikeluarkan oleh baterai sampai tegangan pengeluaran terakhir mencapai 10.5 Volt dalam waktu 5 jam. contoh baterai dalam keadaan penuh mensuplai muatannya secara terus menerus sebesar 10 A selama 5 jam sampai mencapai tegangan pengeluaran akhir (10,5 V). Maka kapasitas baterai atau Ampere hour capacity sebesar 50 AH (10 x 5 jam) 1 derajat Celcius.
JIS mendefinisikan bahwa kapasitas baterai merupakan sejumlah listrik yang dikeluarkan oleh baterai sampai tegangan pengeluaran terakhir mencapai 10.5 Volt dalam waktu 5 jam. contoh baterai dalam keadaan penuh mensuplai muatannya secara terus menerus sebesar 10 A selama 5 jam sampai mencapai tegangan pengeluaran akhir (10,5 V). Maka kapasitas baterai atau Ampere hour capacity sebesar 50 AH (10 x 5 jam) 1 derajat Celcius.
Ketiga hal diatas merupakan standart untuk menentukan rating kapasitas baterai. Semakin sesuai kapasitas baterai maka semakin baik kondisi baterai. Selain itu cara diatas dapat digunakan untuk menentukan masa pakai dari baterai, apakah masih layak digunakan atau wajib diganti.
Posting Komentar untuk "Rating Kapasitas Baterai: 3 Ukuran Dan Ulasan"